TOR
(Term
Of Reference)
PENGARUH
PEMBERIAN PAKAN KONSENTRAT DENGAN LEVEL YANG BERBEDA TERHADAP KADAR GLUKOSA
DARAH DAN UREA DARAH PADA INDUK SAPI BALI LAKTASI
JEMRY E. NDEO
0805022836
LATAR
BELAKANG
Nusa
Tenggara Timur (NTT) termasuk daerah
tropis kering dengan periode musim kering yang cukup panjang (8 – 9 bulan).
Kondisi demikian menyebabkan produksi hijauan terutama rumput sangat
berfluktuasi baik kualitas maupun kuantitasnya (Mulyanto, 1996).
Pada
saat ini produktivitas sapi Bali di Indonesia khususnya di daerah NTT semakin
menurun sehingga perlu adanya perbaikan melalui pemberian pakan yang
berkualitas baik. Produktivitas ternak sapi sangat ditentukan oleh factor
makanan baik kualitas maupun kuantitasnya. Rumput alam merupakan bahan makanan
yang sangat dominan dalam ransum ternak terutama di daerah Nusa Tenggara Timur
(NTT). Rumput alam di NTT kualitasnya sangat rendah,yaitu kandungan protein
kasar ≤ 3% pada musim kemarau ( Arsyad,1988). Kondisi rumput yang demikian
apabila diberikan pada ternak ruminansia ,sangat sulit untuk dapat meningkatkan atau mempertahankan
pertumbuhan bahkan terjadinya penurunan bobot badan (Hattu,dkk,1988). Kenyataan
menunjukkan bahwa ketergantungan ternak pada rumput alam di Nusa Tenggara Timur
(NTT) sangat ditentukan oleh musim. Kadar protein kasar rumput alam, khususnya
di Pulau Timor pada kemarau berkisar 3.5-5%
(Bamualim, dkk; 1990). Rumput
alam sangat baik jika digunakan sebagai pakan utama ternak Sapi, namun
pemanfaatannya akan semakin efisien jika ditambahkan konsentrat (Siregar,
1996).
Jerami
padi merupakan limbah pertanian terbesar di Indonesia. Jumlahnya sekitar 20
juta per tahun. Menurut data BPS tahun 2006, luas sawah di Indonesia adalah
11,9 juta ha. Produksi per hektar sawah bisa mencapai 12-15 ton bahan kering
setiap kali panen, tergantung lokasi dan varietas tanaman. Sejauh ini,
pemanfaatan jerami padi sebagai pakan ternak baru mencapai 31-39 %, sedangkan
yang dibakar atau dimanfaatkan sebagai pupuk 36-62 %, dan sekitar 7-16 %
digunakan untuk keperluan industri (safan.wordpress.com, 2008).
Pakan
berenergi tinggi hanya dapat dicapai apabila komponen dalam ransumnya sebagian
besar adalah konsentrat. Perbandingan antara konsentrat dengan hijauan atas
dasar bahan kering sebesar antara 70 : 30 sampai 85 : 15 persen (Gunawan dan
Musofie, 1988). Pemberian konsentrat atau pakan berenergi tinggi dapat
meningkatkan pertumbuhan, produksi daging, dan berat karkas (Soeparno and
Davies, 1997). Namun demikian penggunaan konsentrat dalam jumlah yang tinggi
dalam ransum sapi potong perlu diperhatikan dengan seksama, karena disamping
menentukan tinggi rendahnya produksi, juga menentukan besar kecilnya biaya
produksi, dan keuntungan usaha. Seperti diketahui didalam usaha penggemukan
sapi potong 70-80 persen biaya produksi adalah biaya pakan. Oleh karena itu
untuk mendapatkan keuntungan usaha yang maksimal, diperlukan upaya menekan
biaya pakan serendah mungkin, tetapi tanpa harus mempengaruhi tingkat produksi
yang dihasilkannya. Upaya yang dapat dilakukan adalah dengan jalan memanfaatkan
bahan-bahan pakan yang belum/kurang lazim digunakan (inkonvensional) yang
berasal dari limbah pertanian, limbah industri pengolahan hasil-hasil pertanian
maupun industri lainnya.
Urea darah terbentuk melalui perombakan ammonia (NH3) dalam
hati yang diserap dalam rumen melalui aliran darah karena tidak digunakan oleh
mikroba rumen. Penggunaan NH3 oleh mikroba rumen akan memperkecil penyerapan NH3 ke
hati dan menentukan kadar urea darah.
Glukosa darah merupakan karbohidrat utama sumber energy yang terdapat
dalam darah, dan merupakan bentuk karbohidrat yang paling banyak terdapat dalam
darah maupun cairan ekstraseluler (Rastogi, 1984). Umumnya ternak ruminansia
mengkonsumsi pakan berserat kasar tinggi dan hasil fermentasinya adalah VFA (
Volatile Fatty Acid) yang terdiri dari asam asetat, propionate dan butirat.
Salah satu produk VFA di hati yang diserap dari rumen adalah asam
propionat, dimana asam propionate akan
diubah menjadi glukosa. Glukosa ini disimpan di hati sebagai glikogen hati
serta didalam tubuh disimpan sebagai glikogen otot untuk sintesa asam lemak
tubuh dan digunakan sebagai sumber energy cadangan bagi induk semangnya (
Banerjee, 1982).
Berdasarkan
uraian di atas, maka akan dilaksanakan
suatu penilitian dengan judul :
“PENGARUH
PEMBERIAN PAKAN KONSENTRAT DENGAN LEVEL YANG BERBEDA TERHADAP KADAR GLUKOSA
DARAH DAN UREA DARAH PADA INDUK SAPI BALI LAKTASI”
Tujuan
dan Kegunaan Penelitian
Tujuan dari penelitian
ini adalah mangetahui bagaiman pengaruh pemberian pakan kesentrat dengan level
yang berbeda terhadap kadar glukosa darah dan urea darah pada induk sapi bali
laktasi.
Hasil dari penelitian
ini diharapkan dapat berguna sebagai sarana informasi pada peternak khususnya
melalui perbaikan manajemen pemberian pakan yang bermutu bagi induk sapi Bali
laktasi. Bagi civitas Akademika sebagai sarana informasi untuk pengembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang peternakan.
METODE
PENELITIAN
Lokasi
dan Waktu Penalitian
Penelitian ini akan
dilaksanakan di Laboratorium Lapangan dan di Laboratorium Kimia Pakan Fakultas
Peternakan Universitas Nusa Cendana, Kupang. Waktu penelitian selama 12 minggu
yang terdiri dari 3 minggu persiapan (masing- masing 1 minggu) dan 9 minggu
(masing – masing 3 minggu / periode) pangambilan data.
Materi
Penelitian
Materi yang digunakan
dalam percobaan ini adalah 3 ekor induk sapi Bali laktasi dengan umur 2 - 3
tahun dan berat berkisar antara 200 - 250 kg. bahan pakan yang digunakan adalah
jerami padi amoniasi sebagai Pakan Basal, dan suplemennya antara lain Dedak
Padi 60 %, Jagung Giling 20%, Pakan Jadi 10%, Gula Air 10%.
Adapun komposisinya adalah sebagai
berikut:
Ø Dedak
Padi 60 %
Ø Jagung
Giling 20%
Ø Pakan
Jadi 10%
Ø Gula
Air 10%
Metode
Penelitian
Metode
yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Rancangan Bujur Sangkar Linier (RBSL)
yang terdiri atas 3 ulangan / periode : 9 unit pengamatan.
Level
kosentrat yang akan diberikan dalam penelitian ini adalah terdiri dari :
RO
: pemberian konsentrat 1 kg
R1 : pemberian konsentrat 2 kg
R2 : pemberian konsentrat 3 kg
Variabel
yang akan diukur
Variabel yang akan diukur dalam
penelitian ini adalah :
1.
Konsentrasi Glukosa Darah (mg%)
2.
Konsentrasi Urea Darah (mg%)
Analisis
Data
Data
yang diperoleh dianalisis menggunakan Analisis Of Variance (ANOVA) untuk
mengetahui ada tidaknya perbedaan pengaruh terhadap variable yang diukur dan
jika terdapat perbedaan maka akan dilanjutkan dengan Uji Beda Nyata Terkecil
(BNT).
ORGANISASI
PENELITIAN
Peneliti.
Nama : Jemry E. Ndeo
Nim : 0805022836
Pembimbung I
Nama :
Nip :
Pembimbing II
Nama :
Nip :
Mengetahui
Ketua
Jurusan
Ir. Sabarta Sembiring, Msc
NIP. 19600215
198601 1 001
Tidak ada komentar:
Posting Komentar