Minggu, 23 Oktober 2011

tor pkl..


TOR
(Term Of Reference)
PENGARUH PEMBERIAN PAKAN KONSENTRAT DENGAN LEVEL YANG BERBEDA TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH DAN UREA DARAH PADA INDUK SAPI BALI LAKTASI

JEMRY E. NDEO
0805022836

LATAR BELAKANG

Nusa Tenggara Timur (NTT)   termasuk daerah tropis kering dengan periode musim kering yang cukup panjang (8 – 9 bulan). Kondisi demikian menyebabkan produksi hijauan terutama rumput sangat berfluktuasi baik kualitas maupun kuantitasnya (Mulyanto, 1996).
Pada saat ini produktivitas sapi Bali di Indonesia khususnya di daerah NTT semakin menurun sehingga perlu adanya perbaikan melalui pemberian pakan yang berkualitas baik. Produktivitas ternak sapi sangat ditentukan oleh factor makanan baik kualitas maupun kuantitasnya. Rumput alam merupakan bahan makanan yang sangat dominan dalam ransum ternak terutama di daerah Nusa Tenggara Timur (NTT). Rumput alam di NTT kualitasnya sangat rendah,yaitu kandungan protein kasar ≤ 3% pada musim kemarau ( Arsyad,1988). Kondisi rumput yang demikian apabila diberikan pada ternak ruminansia ,sangat sulit  untuk dapat meningkatkan atau mempertahankan pertumbuhan bahkan terjadinya penurunan bobot badan (Hattu,dkk,1988). Kenyataan menunjukkan bahwa ketergantungan ternak pada rumput alam di Nusa Tenggara Timur (NTT) sangat ditentukan oleh musim. Kadar protein kasar rumput alam, khususnya di Pulau Timor pada kemarau berkisar 3.5-5%  (Bamualim, dkk; 1990).  Rumput alam sangat baik jika digunakan sebagai pakan utama ternak Sapi, namun pemanfaatannya akan semakin efisien jika ditambahkan konsentrat (Siregar, 1996).
                                   
Jerami padi merupakan limbah pertanian terbesar di Indonesia. Jumlahnya sekitar 20 juta per tahun. Menurut data BPS tahun 2006, luas sawah di Indonesia adalah 11,9 juta ha. Produksi per hektar sawah bisa mencapai 12-15 ton bahan kering setiap kali panen, tergantung lokasi dan varietas tanaman. Sejauh ini, pemanfaatan jerami padi sebagai pakan ternak baru mencapai 31-39 %, sedangkan yang dibakar atau dimanfaatkan sebagai pupuk 36-62 %, dan sekitar 7-16 % digunakan untuk keperluan industri (safan.wordpress.com, 2008).
Pakan berenergi tinggi hanya dapat dicapai apabila komponen dalam ransumnya sebagian besar adalah konsentrat. Perbandingan antara konsentrat dengan hijauan atas dasar bahan kering sebesar antara 70 : 30 sampai 85 : 15 persen (Gunawan dan Musofie, 1988). Pemberian konsentrat atau pakan berenergi tinggi dapat meningkatkan pertumbuhan, produksi daging, dan berat karkas (Soeparno and Davies, 1997). Namun demikian penggunaan konsentrat dalam jumlah yang tinggi dalam ransum sapi potong perlu diperhatikan dengan seksama, karena disamping menentukan tinggi rendahnya produksi, juga menentukan besar kecilnya biaya produksi, dan keuntungan usaha. Seperti diketahui didalam usaha penggemukan sapi potong 70-80 persen biaya produksi adalah biaya pakan. Oleh karena itu untuk mendapatkan keuntungan usaha yang maksimal, diperlukan upaya menekan biaya pakan serendah mungkin, tetapi tanpa harus mempengaruhi tingkat produksi yang dihasilkannya. Upaya yang dapat dilakukan adalah dengan jalan memanfaatkan bahan-bahan pakan yang belum/kurang lazim digunakan (inkonvensional) yang berasal dari limbah pertanian, limbah industri pengolahan hasil-hasil pertanian maupun industri lainnya.
Urea darah terbentuk melalui perombakan ammonia (NH3) dalam hati yang diserap dalam rumen melalui aliran darah karena tidak digunakan oleh mikroba rumen. Penggunaan NH3 oleh mikroba rumen  akan memperkecil penyerapan NH3 ke hati dan menentukan kadar urea darah.
Glukosa darah merupakan karbohidrat utama sumber energy yang terdapat dalam darah, dan merupakan bentuk karbohidrat yang paling banyak terdapat dalam darah maupun cairan ekstraseluler (Rastogi, 1984). Umumnya ternak ruminansia mengkonsumsi pakan berserat kasar tinggi dan hasil fermentasinya adalah VFA ( Volatile Fatty Acid) yang terdiri dari asam asetat, propionate dan butirat. Salah satu produk VFA di hati yang diserap dari rumen adalah asam propionat,  dimana asam propionate akan diubah menjadi glukosa. Glukosa ini disimpan di hati sebagai glikogen hati serta didalam tubuh disimpan sebagai glikogen otot untuk sintesa asam lemak tubuh dan digunakan sebagai sumber energy cadangan bagi induk semangnya ( Banerjee, 1982).

Berdasarkan uraian di atas, maka akan dilaksanakan  suatu penilitian dengan judul :
“PENGARUH PEMBERIAN PAKAN KONSENTRAT DENGAN LEVEL YANG BERBEDA TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH DAN UREA DARAH PADA INDUK SAPI BALI LAKTASI”
Tujuan dan Kegunaan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah mangetahui bagaiman pengaruh pemberian pakan kesentrat dengan level yang berbeda terhadap kadar glukosa darah dan urea darah pada induk sapi bali laktasi.
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai sarana informasi pada peternak khususnya melalui perbaikan manajemen pemberian pakan yang bermutu bagi induk sapi Bali laktasi. Bagi civitas Akademika sebagai sarana informasi untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang peternakan.























METODE PENELITIAN

Lokasi dan Waktu Penalitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di Laboratorium Lapangan dan di Laboratorium Kimia Pakan Fakultas Peternakan Universitas Nusa Cendana, Kupang. Waktu penelitian selama 12 minggu yang terdiri dari 3 minggu persiapan (masing- masing 1 minggu) dan 9 minggu (masing – masing 3 minggu / periode) pangambilan data.

Materi Penelitian
Materi yang digunakan dalam percobaan ini adalah 3 ekor induk sapi Bali laktasi dengan umur 2 - 3 tahun dan berat berkisar antara 200 - 250 kg. bahan pakan yang digunakan adalah jerami padi amoniasi sebagai Pakan Basal, dan suplemennya antara lain Dedak Padi 60 %, Jagung Giling 20%, Pakan Jadi 10%, Gula Air 10%.
Adapun komposisinya adalah sebagai berikut:
Ø  Dedak Padi 60 %
Ø  Jagung Giling 20%
Ø  Pakan Jadi 10%
Ø  Gula Air 10%

Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah  Rancangan Bujur Sangkar Linier (RBSL)  yang terdiri atas 3 ulangan / periode : 9 unit pengamatan.
Level kosentrat yang akan diberikan dalam penelitian ini adalah terdiri dari :
RO : pemberian konsentrat 1 kg
R1  : pemberian konsentrat 2 kg
R2  : pemberian konsentrat 3 kg



Variabel yang akan diukur
Variabel yang akan diukur dalam penelitian ini adalah :
1.      Konsentrasi Glukosa Darah (mg%)
2.      Konsentrasi Urea Darah (mg%)



Analisis Data
Data yang diperoleh dianalisis menggunakan Analisis Of Variance (ANOVA) untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan pengaruh terhadap variable yang diukur dan jika terdapat perbedaan maka akan dilanjutkan dengan Uji Beda Nyata Terkecil (BNT).













ORGANISASI PENELITIAN


Peneliti.
Nama      : Jemry E. Ndeo
Nim        : 0805022836

Pembimbung I
Nama      :
Nip         :

Pembimbing II
Nama      :
Nip         :


                                                                                                            Mengetahui
                                                                                                            Ketua Jurusan


                                                                                                       Ir. Sabarta Sembiring, Msc
                                                                                                      NIP. 19600215 198601 1 001


Tidak ada komentar:

Posting Komentar